STRUKTUR ORGANISASI

 

STRUKTUR SKLH

Organisasi sekolah dalam menyelenggarakan programnya terlebih dahulu menyusun tujuan dengan baik yang dalam penerapannya dilakukan secara efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Keefektifan organisasi sekolah tergantung pada rancangan organisasi dan pelaksanaan fungsi komponen organisasi yang meliputi proses pengelolaan informasi, partisipasi, pelaksanaan tugas pokok organisasi, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Keberhasilan dari suatu tujuan organisasi sekolah sangat tergantung kepada pimpinannya. Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Dalam hal ini sebagai pimpinan sekolah adalah seorang kepala sekolah. Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari seorang kepala sekolah tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Oleh sebab itu seorang kepala sekolah harus mampu menjalankan fungsinya sebagai seorang pimpinan sebuah organisasi.

Pentingnya Organisasi Sekolah secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam/penempatan orang-orang dalam satu kelompok kerjasama, dengan maksud menempatkan masing-masing. Penentuan struktur, hubungan tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju kepada tercapainya tujuan bersama. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat kepala sekolah, guru-guru, pegawai tata usaha, dan Peserta Didik, memerlukan adanya organisasi yang baik agar jalannya sekolah itu lancar menuju kepada tujuannya.

Faktor lain yang menyebabkan perlunya organisasi sekolah yang baik adalah karena tugas-tugas guru tidak hanya mengajar saja; juga pegawai-pegawai tata usaha, pesuruh dan penjaga sekolah, dll. Semuanya harus bertanggung jawab dan diikutsertakan dalam menjalankan roda sekolah itu secara keseluruhan. Dengan demikian agar jangan terjadi overlapping dalam memegang atau menjalankan tugasnya masing-masing, diperlukan organisasi sekolah yang baik dan teratur. Dengan organisasi sekolah yang baik dimaksudkan agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat merata kepada semua orang sesuai dengan kecakapan dan fungsinya masing-masing. Tiap orang mengerti dan menyadari tugasnya dan tempatnya dalam struktur organisasi itu. Dengan demikian, dapat dihindari pula adanya tindakan yang sewenang-wenang atau otoriter dari kepala sekolah, dan sebaliknya dapat diciptakan adanya suasana yang demokratis didalam menjalankan roda sekolah itu.

Kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah. Tentang sekolah efektif menunjukkan bahwa peran kepala sekolah sedemikian penting untuk menjadikan sebuah sekolah pada tingkatan yang efektif. Kemampuan profesional kepala sekolah dan kemauannya untuk bekerja keras dalam memberdayakan seluruh potensi sumber daya sekolah menjadi jaminan keberhasilan sebuah sekolah. Untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan pekerjaannya dan dapat mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang ada di sekolah maka kepala sekolah harus memahami perannya.

Struktur Organisasi sekolah adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi) untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah.

KOMITETU

 

BUDAYA MENABUNG

buku+tabungan14345509571689612401

Pengamat anak, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa kak Seto mengatakan bahwa “Dengan menabung, maka banyak manfaat yang bisa didapatkan. Kebiasaan menabung akan memberikan awal pembelajaran bagi anak untuk berinvestasi. Menabung bisa mencerdaskan anak dalam hal finansial,” SMPN 3 Satap Pejawaran bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015 mencanangkan program “Budaya Menabung Bagi Peserta Didik” berangkat hasil pengamatan kepada peserta didik dalam mengatur keuangannya yang belum benar ditambah pula dengan kebiasaan menabung yang belum dilaksanakan baik di rumah maupun di sekolah. kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk menanamkan rasa gemar menabung pada peserta didik. Bercermin pada kata-kata bijak “Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya”. Ungkapan kata-kata bijak ini mestinya mulai kita tanamkan kepada anak-anak sejak usia dini, kepada mereka kita ajarkan hidup hemat dengan cara menabung agar pola konsumtif yang tidak bermanfaat dapat dikurangi.

Kegiatan menabung merupakan kegiatan menyimpan sebagian uang yang kita punyai seberapapun jumlahnya pada suatu tempat untuk dikelola. Hal tersebut bertujuan untuk menjalankan pola hidup hemat dan juga merupakan pembangunan karakteristik untuk tidak menghamburkan uang yang sangat dianjurkan untuk diterapkan sejak usia dini. Dikatakan oleh Psikolog anak dan keluarga dari LPT Universitas Indonesia, Fabiola P Setiawan,Mpsi bahwa anak-anak dapat mulai diajarkan menabung sedini mungkin. “Jelaskan manfaat dari menabung”. Manfaat gemar menabung merupakan kegiatan yang baik untuk dipupuk sejak dini, karena melatih peserta didik gemar menabung akan memberikan dampak positif untuk kehidupan mendatang. Menabung bagi anak-anak bisa di mulai dari hal-hal kecil seperti menyisihkan sebagian uang jajannya yang kemudian disimpan.

Kegiatan menabung memang sering dirasakan sulit untuk dilakukan, padahal jika kita mengetahui manfaat menabung ini, tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Manfaat menabung bisa diperoleh hasilnya ketika kita menjalaninya secara rutin dan tekun. Adapun manfaat yang diharapkan dari Budaya Menabung bagi Peserta didik di SMP Negeri 3 Satap Pejawaran adalah sebagai berikut:

  1. Belajar hidup hemat
  2. Menumbuhkan kecerdasan anak untuk mengatur keuangan yang dimiliki
  3. Belajar disiplin karena menabung membutuhkan konsistensi dan ketekunan
  4. Lebih menghargai uang karena peserta didik diajarkan untuk menyisihkan uang yang dimilikinya

Dalam pelaksanaannya peserta didik mendapatkan buku tabungan yang dibagikan oleh masing-masing wali kelas. Buku tabungan ini digunakan untuk pencatatan setiap kali peserta didik menabung atau mengambil tabungan. Tabungan dikumpulkan oleh wali kelas masing-masing yang kemudian disetor ke bank.

Sasaran yang ingin di capai dalam program “Budaya Menabung Bagi Peserta Didik”  adalah timbulnya kesadaran peserta didik untuk dapat menyisihkan sebagian dari uang  mereka agar dapat di tabung demi kepentingan peserta didik sendiri.